Posts

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan

Image
  Pertimbangan Etika dan Moral dalam Kepemimpinan Sekolah: Sebuah Analisis Wawancara" "Dalam era global saat ini, pengambilan keputusan sangat penting dalam setiap bidang kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Sebagai calon guru penggerak harus memahami bagaimana pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran dan pengembangan siswa.Untuk menambah wawasan dan memahami bagaimana pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan diterapkan dalam dunia pendidikan, saya melakukan wawancara dengan tiga pimpinan sekolah yang berbeda. Suster Maria Goreti Lopa sebagai Kepala Sekolah dari tempat saya bekerja, Bapak Elias Cima sebagai Pimpinan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat, dan Suster Paulina, sebagai Pimpinan Sekolah Dasar Santa Ursula Ende.                    Dalam wawancara Suster Maria Goreti Lopa membagikan pengalamannya mengidentifikasi dan mengatasi kasus-yang berhubungan dengan dilema etika dan bujukan moral. Men

Mari Bergadengan Tangan Membangun Budaya Positif di sekolah Mu!

Image
Oleh : Elisabet Bhala Roga,S.Pd      "Apa itu Budaya Positif di sekolah ?"Pertanyaan ini menjadi dasar untuk memahami betapa pentingnya budaya positif di lingkungan  sekolah.Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal sekolah.Hal ini dapat dirasakan melalui suasana yang tercipta dalam setiap pola komunikasi, sikap,serta respon yang positif dari semua anggota komunitas dalam setiap aktivitas sekolahnya .Lingkungan sekolah yang memiliki budaya positif sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan potensi peserta didik dengan maksimal. Suatu lingkungan yang memiliki budaya positif   biasanya tercipta dari disiplin yang  positif  juga.Disiplin positif  ini terjadi jika ada kesadaran dari dalam diri sendiri.Biasanya hal ini terjadi ketika seseorang memiliki motivasi dan tujuan untuk menghargai dirinya sendiri dalam melakukan sesuatu.Disiplin positif tentu bertolak belakang dengan hukuman dan penghargaan yang bersifat memaksa seseorang . Disiminasi

REFLEKSI MODUL 1.4

BUDAYA POSITIF             Pada modul 1.4 tentang Budaya Positif dengan pembelajaran yang  menerapkan alur MERDEKA saya di hantar untuk bisa memahami tentang  budaya positif dengan konsep inti yaitu   disiplin positif, teori kontrol,  teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Setelah mempelajari konsep inti ini saya memahami bahwa untuk mewujudkan budaya yang positif harus berasal  dari lingkungan yang positif dengan penegakan disiplin yang positif juga.Disiplin yang positif dapat tercipta jika adanya motivasi instrinsik dalam diri peserta didik.Oleh karena itu guru harus mengubah paradigma stimulus-respon menjadi pendekatan teori kontrol.Dengan pendekatan teori kontrol maka hukuman dan penghargaan tidak lagi diterapkan dalam lingkungan sekolah.Hukuman dan penghargaan bukan lah jalan yang mengantarkan peserta didik untuk memiliki motivasi instrinsik,namun lebih mengantarkan peserta didik pada motivasi

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4

Image
      KETERKAITAN KONSEP  BUDAYA POSITIF dengan MATERI PADA MODUL 1.1,1.2,1.3               Guru diibaratkan sebagai seorang petani yang memiliki peranan penting untuk menjadikan tanamannya tumbuh subur.Petani akan memastikan bahwa tanah tempat tumbuhnya tanaman adalah tanah yang cocok untuk ditanami.Hal ini juga sangat selaras dengan apa yang dikatakan Ki Hadjar Dewantara yang menyatakan bahwa, “…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.” Begitu pula peranan guru dalam mendidik yang hanya bisa menuntun tumbuh kembang peserta didik dengan tidak mengabaikan segala kodrat alam dan zaman yang melekat pada setiap kepribadian seorang anak.Hal ini tergambar je

GELOMBANG

Image
  GELOMBANG Gelombang adalah getaran yang merambat, yang membawa energi selama perambatannya.  Gelombang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan medium perambatannya dan berdasarkan arah rambatnya. Berdasarkan medium perambatannya Gelombang mekanik:  Gelombang yang membutuhkan medium dalam perambatannya. Contohnya pada gelombang bunyi. Seseorang dapat mendengarkan musik dan suara karena gelombang bunyi merambat melalui udara sehingga sampai ke telinga. Gelombang elektromagnetik:  Gelombang yang tidak membutuhkan medium dalam perambatannya. Contohnya pada gelombang cahaya.   Berdasarkan arah rambatnya Gelombang longitudinal:  Gelombang yang arah getarannya  sejajar  dengan arah rambatnya. Dalam satu gelombang longitudinal terdiri dari satu regangan dan satu rapatan. Contohnya pada gelombang suara di udara. Gelombang transversal:  Gelombang yang arah getaranya  tegak lurus  dengan arah rambatnya. Co

Konsep Getaran

Image
  Konsep Getaran A.Pengertian Getaran Getaran adalah peristiwa gerak bolak-balik secara teratur melalui titik kesetimbangan. Kesetimbangan maksudnya keadaan suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. B.Cara menghitung getaran Untuk cara mudah dalam menghitung getaran kamu tinggal memperhatikan gerak bolak-balik pada bandul berikut. Perhatikan contoh bandul berikut terdapat titik A, O, dan B. Dimana titik O merupakan titik kesetimbangan atau bahasa sederhanya titik seimbang antara titik A dan B. Untuk cara menghitung jumlah getaran pada bandul ini tinggal memperhatikan arah geraknya dan titik yang dilalui. Titik Jumlah getaran Keterangan O Tidak ada getaran Titik kesetimbangan A-O 1/4 getaran Bergerak dari A ke O A-O-B 1/2 getaran Bergerak dari A ke O dan B A-O-B-O 3/4 getaran