Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan
Pertimbangan Etika dan
Moral dalam Kepemimpinan Sekolah: Sebuah Analisis Wawancara"
"Dalam era global
saat ini, pengambilan keputusan sangat penting dalam setiap bidang kehidupan,
termasuk dalam dunia pendidikan. Sebagai calon guru penggerak harus memahami
bagaimana pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan dapat
mempengaruhi kualitas pembelajaran dan pengembangan siswa.Untuk menambah
wawasan dan memahami bagaimana pengambilan keputusan yang berbasis nilai
kebajikan diterapkan dalam dunia pendidikan, saya melakukan wawancara dengan
tiga pimpinan sekolah yang berbeda. Suster Maria Goreti Lopa sebagai Kepala
Sekolah dari tempat saya bekerja, Bapak Elias Cima sebagai Pimpinan Sekolah
Tinggi Pembangunan Masyarakat, dan Suster Paulina, sebagai Pimpinan Sekolah
Dasar Santa Ursula Ende.
Dalam wawancara Suster Maria Goreti Lopa membagikan pengalamannya mengidentifikasi dan mengatasi kasus-yang berhubungan dengan dilema etika dan bujukan moral. Menurutnya, memahami perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral merupakan langkah pertama dalam mengatasi kasus-kasus tersebut. Suster Maria juga menyebutkan langkah-langkah yang dapat diambil dalam menjalankan pengambilan keputusan, seperti membangun komunikasi, melakukan konseling, mengacu pada peraturan yang ada, dan mencari solusi win-win.Selain itu prosedur pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Suster Maria meliputi pengumpulan data, pencarian solusi, pertimbangan bukti yang ada, memilih alternatif dari setiap solusi, mengambil tindakan, dan memutuskan yang terbaik.Suster Maria menyebutkan bahwa kematangan diri memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan dilema etika. Namun, budaya sungkan dalam menyampaikan keputusan tetap merupakan tantangan yang dihadapi.Dalam penyelesaian kasus dilema etika, Suster Maria membutuhkan waktu untuk menganalisa kasus dan menentukan tingkatan kepentingannya. Ada kasus yang ringan yang dapat diselesaikan lebih cepat, sementara ada kasus yang berat yang membutuhkan proses dan pertimbangan yang matang. Faktor internal keyakinan pada kekuatan dalam diri, sedangkan faktor eksternal adalah bantuan dari atasan dan tim kerja yang kompeten sangat mebantu dalamv proses pengambilan keputusan.Beliau mengatakan telah mengambil banyak pelajaran dari pengalamannya dalam mengatasi kasus dilema etika dan bujukan moral, memerlukan proses dan pertimbangan yang matang, serta kematangan diri dan bantuan yang tepat.
Senada dengan suster Paulina Bapak Elias Cima, selaku pimpinan
STPM Santa Ursula, ditemui dalam wawancara mengatakan bahwa beliau dapat
mengidentifikasi kasus dilema etika dengan memahami aturan yang berlaku.Beliau menjelaskan bahwa
dalam mengambil keputusan, ia melakukan pendekatan yang personal dan
berlandaskan aturan. Beliau menganggap sosialisasi aturan, edukasi, membangun
iklim kerja yang kondusif dan membangun kepemimpinan diri setiap orang sebagai
hal yang efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema etika.Disisi lain
beliau mengatakan bahwa tantangan dalam
pengambilan keputusan pada kasus dilema etika adalah ketika mengambil keputusan
adalah dengan menyentuh kepribadian seseorang,
akan membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih lamban. Sedangkan prosedur penyelesaian kasus
dilema etika bergantung pada kasus yang dihadapi.Beliu mengatakan bahwa
stakeholder, pendampingan, dan keteladanan sebagai pemimpin adalah factor yang
membantunya dalam pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika. Beliau juga mengatakan bahwa keterbukaan diri,
refleksi, dan kerendahan hati adalah pembelajaran yang ia petik dari pengalaman
mengambil keputusan dilema etika.
Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa
pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan sangat penting dalam dunia
pendidikan. Dalam era global saat ini, hal ini sangat mempengaruhi kualitas
pembelajaran dan pengembangan siswa. Kepala sekolah seperti Suster Maria Goreti
Lopa,Suster Paulina,dan Bapak Elias Cima memahami pentingnya pengambilan keputusan yang berbasis
nilai kebajikan dan berbagi bagaimana mereka melakukan identifikasi dan
penyelesaian kasus dilema etika dan bujukan moral. Prosedur pengambilan
keputusan mereka meliputi pengumpulan data, pencarian solusi, pertimbangan
bukti, memilih alternatif solusi, mengambil tindakan, dan memutuskan yang
terbaik. Kematangan diri memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan,
namun budaya sungkan masih menjadi tantangan yang harus diatasi. Faktor
internal dan eksternal juga membantu dalam pengambilan keputusan, seperti
keyakinan pada kekuatan diri dan bantuan dari atasan dan tim kerja yang
kompeten.
Comments
Post a Comment